Ada rasa yang mengalir kencang, bergemuruh dari kalbu ini…
Meluap-luap dalam gumaman takjub dan berserah diri ketika kalimat ini kutinggikan untuk-Nya
Allahu Akbar Allahu Akbar La ilaha illa hu Al Malikul Quddus
Tidak ada yang menandingi Kebesaranmu Ya Rabbim.
Bagaimana engkau bisa menafikannya kawan…
Lihat langit yang membujur dari ufuk barat ke timur itu, tanpa sepeser tiang pun ia bentangkan.
Bagaimana
Ia masukkan malam ke dalam siang, eloklah bumi bermentari dibuatNya
dan memesonalah sebagian gelap dengan rembulanNya.
Atau bisa kau saksikan, hujan pertanda rahmat dari SisiNya…menyegarkan dan menentramkan kawan, sungguh!
Hanya
Dia yang mengetahui gugurnya daun dari ranting di pedalaman hutan
rimba, pun dalam pengetahuanNya langkah sebutir pasir dikelamnya lautan
malam. Tidak ada yang luput dari KebesaranNya kawan.
Semakin menjadi asa itu, kala kembali kutinggikan untuk-Nya
Allahu Akbar, Allahu Akbar,
Ya Rahmanul irham da’fana
Dia yang mengajarkan rasa iba dan haru pada hamba-hambaNya.
Dia
yang menyediakan air mata bahagia di labirin kecil pelupuk penglihatan
kita, terkadang membeku berkaca-kaca saat lamat-lamat mengingat asmaNya,
atau mengalir bersama ketenangan ketika tersungkur dalam syukur
padaNya. Berderai-derai membahagiakan kawan.
Tersungkur tobat kuucapkan
Allahu Akbar, Allahu Akbar,
Ya Ghaffaru ighfir dhunubana
Engkau ya Rabbi yang maha mengampuni segala khilaf dan kesalahan
Allahu Akbar, Allahu Akbar,
Ya Sattaru ustur 'uyubana
Rahasiakan cacat dan khilaf kami ya Rabbi
Saksikan kawan gemuruh tangisan dalam doa dan tobat hamba-hambanya,
Mari berlama-lama berdiri dalam diam, memajatkan doa penuh harap, di sepinya sepertiga malam rakaat rakaat tahajjud…
Ampuni rabbi…atas dosa dan aniyaya diri kami. Kemana lagi selainMu pinta dan permohonan ini kami panjatkan.
Sepenggal lagi butiran airmata jatuh dari pelupuk mata ketika ku aggungkan asma ini,
Allahu Akbar, Allahu Akbar,
Ya Mu'izzu a'izza ummatana
Ya rabbi kuatkan dekapan persaudaraan hati-hati kami…dan beri berkah atas kebersamaannya.
Kutunjukkan padamu kawan, betapa indah ikatan itu.
Berbagi nampan mencukupkan dahaga…terkadang berbagi keceriaan dan cerita di dalamnya.
Mendahulukan kemaslahatan saudara-saudaranya… tak meminta balasan sesamanya, tapi keridhaanNya yang dirindukan.
Setiap ada kebersamaan disana Ia turunkan keberkahan.
Cinta
sesamanya sungguh memesona, mengambil dari perbendaharaan kasih
sayangNya di langit dan menebarkannya di bumi. Ketika cinta dibagikan
untuk segenap penghuni bumi, maka kecintaan penghuni langitpun
mengamininya.
Yang paling indah kawan, selalu rasanya batin ini
menangis tersedu dalam kegembiraan disaat melihat jutaan hambaNya yang
beraneka rupa berucap Iman.
Laa Ilaha Ilallah, Tiada Tuhan selain
Allah. Kalimat ini memesona sekaligus menggentarkan kawan. Arasyi pun
dapat bergetar kalau engkau bersungguh mengucapkannya.
Kutengadahkan wajah, kulapangkan tangan-tangan doa sembari hati tertunduk berucap,
Allahu Akbar Allahu Akbar
Ya Mujibu ajib du’aana
Ijabah doa-doa kebaikan segenap hambaMu ini ya Rabb.
Mungkin kami tidak bisa menjalin kata-kata seindah penyair untuk memanjatkan permohonan ini,
Tapi
engkau tahu suara lirih hati-hati kami…kabulkan Ya Rabb. Doa untuk
kemaslahatan dan keselamatan segenap kaum muslimin dan limpahan HidayaMu
keseluruh alam. Kami ingin mendengar seruan namaMu diseluruh penjuru
bumi, dan kekalkan kami dalam jalan itu.
Ijabah doa kami Ya rabb, sebagaimana engkau mengijabah doa nabiMu Adam Allaihi Salam.
Kami ingin belajar dari khasanah kelembutan asmaMu ini ya Rabb,
Allahu Akbar Allahu Akbar
Ya latifu ultuf bina
Ajarkan kelembutan seorang Ibu ketika membesarkan anak-anaknya yang penuh welas asih tanpa harap balas budi kepada kami.
Ajarkan kelembutan RasulMu, Muhammad SAW ketika berdarah darah berdakwah di Thaif dan membalasnya dengan doa hidayah…
Ajarkan kelembutan atas nama Rahman dan RahimMu ya Rabb…
Turunkan dihati kami…agar bisa kami sampaikan ke hati-hati lainnya.
Terinspirasi dari Lagu Sami Yusuf- Asma Allah
Istanbul 15 Haziran 2011
1 komentar:
Subhanallah.. Allahuakbar..
Blogspot ID
Posting Komentar